Jumat, 21 Oktober 2011

Suntikan Virus Rekayasa Dapat Membunuh Sel Kanker

Kanker dengan berbagai jenisnya, merupakan penyakit yang telah banyak merenggut nyawa penderitanya. Kini peneliti menggunakan rekayasa virus genetik untuk membunuh sel kanker.
Secara spesifik memang belum ada obat kanker yang benar-benar mampu menyembuhkan penyakit tersebut. Karena alasan tersebut, banyak peneliti yang terus mengembangkan pengobatan kanker.
Para peneliti dari Ottawa Hospital Research Institute, University of Ottawa dan perusahaan bioteknologi swasta, Jennerex menggunakan rekayasa virus genetik yang dapat selektif membunuh sel kanker pada manusia tanpa merugikan jaringan sehat, seperti dilansir dari VOANews, Rabu (7/9/2011).
Studi ini dianggap sebagai kemajuan baru dalam rekayasa genetika karena memungkinkan virus dengan desain khusus dapat ditargetkan pada sel kanker dan tumor. Virus tersebut dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara disuntikkan.
Terapi virus eksperimental diberikan melalui suntikan intravena tunggal dalam 5 kekuatan dosis untuk 23 pasien dengan berbagai kanker. Virus rekayasa tersebut diberi nama JX-954.
"Virus tersebut akan mereplikasi sendiri pada tumor pasien dan tidak mempengaruhi jaringan sehat pada tujuh dari delapan pasien dalam dua kelompok dosis tertinggi," kata para peneliti.
Diketahui 6 pasien dalam kelompok dosis tinggi mengalami penyusutan ukuran tumor atau menjadi stabil (tidak membesar lagi). Dalam studi ini tidak ada pasien yang mengalami efek samping yang berat. Namun, ada pasien yang mengalami efek samping ringan dengan gejala seperti flu yang berlangsung kurang dari satu hari.
Para peneliti mengatakan terapi virus seperti JX-954 terpisah dari pengobatan kanker lain. Virus JX-954 dapat disesuaikan dengan mudah untuk berbagai jenis kanker, dan hanya menyebabkan efek samping yang minimal. Kedua hal tersebut merupakan keunggulan pengobatan kanker dengan menggunakan virus JX-954.
Untuk memperkuat hasil penelitian ini perlu dilakukan studi lebih lanjut sehingga bisa mengembangkan generasi baru dalam pengobatan kanker. Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam journal Nature.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar