Minggu, 23 Oktober 2011

Empat Tahun Lagi Mammoth Bisa Dikloning


Mammoth, hewan purba yang telah punah dan dianggap memiliki kekerabatan dengan gajah, kemungkinan dapat dilahirkan kembali empat tahun mendatang. Kemungkinan ini merupakan hasil terobosan dari teknologi kloning.
Pada 1990-an, ilmuwan telah berupaya mempelajari kemungkinan pemulihan inti sel dari kulit dan jaringan otot mammoth yang ditemukan di Siberia, Rusia. Namun, upaya ini gagal karena inti sel tersebut telah rusak parah oleh suhu dingin yang ekstrim.
Ilmu pengetahuan jauh dari putus asa. Pada 2008, Dr Teruhiko Wakayama dari Pusat Pengembangan Biologi Jepang, RIKEN, memelopori teknologi kloning tikus dari sel-sel tikus lain yang telah dibekukan selama 16 tahun. Teknologi yang sama akan diterapkan untuk mammoth.
Upaya melahirkan kembali hewan yang punah pada sekitar 5.000 tahun lalu ini akan dikembangkan Profesor Akira Iritani dari Kyoto University. "Sekarang masalah teknis telah diatasi. Semua yang kita butuhkan adalah sampel yang baik dari jaringan lunak dari mammoth beku," kata Iritani seperti dikutip The Daily Telegraph.
Iritani berencana melakukan perjalanan ke Siberia untuk mencari sisa-sisa mammoth, berupa sampel kulit atau jaringan. Iritani hanya butuh sampel ini sekecil 3 cm persegi. Jika tidak berhasil, ia berencana meminta sampel dari ilmuwan Rusia.
Inti sel dari kulit atau jaringan otot mammoth akan dimasukkan ke sel telur gajah Afrika yang bertindak sebagai induk pengganti (surrogate mother). Masa kehamilan diperkirakan perlu sekitar 600 hari. Sebelumnya, tahap persiapan hingga gajah Afrika bisa dihamili, memerlukan waktu sekitar dua tahun.
"Sampai saat ini, tingkat keberhasilan dalam kloning sapi sangat kecil. Tapi, ada kemungkinan sekitar 30 persen. Saya pikir kami memiliki kesempatan yang cukup untuk kesuksesan dan mammoth sehat bisa lahir di empat atau lima tahun lagi," tuturnya.
Mammoth merupakan anggota keluarga elephantidae yang juga merupakan famili dari spesies yang kita kenal saat ini. (National Geographic Indonesia/Raras Cahyafitri)

Sabtu, 22 Oktober 2011

Ilmuwan Korea Berhasil Melakukan Kloning

Hwang Woo Suk, ilmuwan asal Korea Selatan, sukses mengembangkan delapan coyote (sejenis anjing hutan) kloning. Ia menunjukkannya "hasil karyanya" itu kepada publik Senin (17/10/2011).
Pengembangan anjing hutan kloning ini adalah hasil proyek Hwang yang didanai oleh pemerintah provinsi Gyeonggi dengan Kim Moon Soo sebagai gubernurnya.
Untuk melakukan kloning, pejabat kantor Kim mengatakan bahwa Hwang mengambil sel kulit anjing hutan. Selanjutnya, Hwang mentransplasikan sel kulit tersebut ke sel telur anjing yang telah dihilangkan intinya. Hasil kloning pertama berhasil dilahirkan pada 17 Juni lalu sementara yang lain menyusul.
Seluruh hasil kloning kini dikirim ke suaka margasatwa Pyeongtaek, 50 km selatan Seoul. Keberhasilan kloning ini bagi Hwang bukan pertama kalinya. Tahun 2005, ia berhasil mengkloning anjing bernama Snuppy.
Korea Selatan telah sukses mengembangkan kloning serigala, sapi, kucing, anjing dan babi. Seluruh hasil kloning rencananya akan didistribusikan ke kebun binatang di Korea Selatan. Selain itu, anjing hutan kloning juga akan dilatih untuk hidup di alam bebas layaknya anjing hutan biasa.
Hwang merupakan salah satu pakar sel punca Korea Selatan. Ia sempat diagungkan berkat publikasi di jurnal Science tentang keberhasilannya mengembangkan sel punca dari embrio manusia. Namun, akhirnya reputasinya ternoda. November 2005, ia didakwa melanggar etika penelitian karena menerima sel telur dari staf penelitinya.
Tahun 2006, setelah diselidiki, penelitiannya ternyata hoax, tak ada sel punca yang berhasil diciptakan. Tahun 2009, Hwang menerima hukuman selama 2 tahun akibat pelanggaran etika penelitian. Meski salah satu penelitian Hwang adalah hoax, penelitian-penelitiannya yang lain telah diakui kebenarannya. Anjing Snuppy, misalnya, telah dikonfirmasi benar adanya.

Mengenal Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika adalah prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk bioteknologi. Secara umum, rekayasa genetika melakukan modifikasi pada mahluk hidup melalui transfer gen dari suatu organisme ke organisme lain. Prosedur rekayasa genetika secara umum meliputi :
1.       Isolasi gen.
2.       Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik.
3.       Mentrasfer gen tersebut ke organisme baru.
4.       Membentuk produk organisme transgenik.

Prosedur pembentukan organisme transgenik ada dua, yaitu:
·         Melalui proses introduksi gen
·         Melalui proses mutagenesis
Proses introduksi gen
Beberapa langkah dasar proses introduksi gen adalah:
1.       Membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan penanda yang spesifik
2.       Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan
3.       Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang ditransformasikan
4.       Uji coba kultur tersebut di lapangan
Mutagenesis
Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuen basa nitrogen pada DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi perubahan sifat pada organisme tersebut, contoh: semula sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama. Agen mutagenesis ini biasanya dikenal dengan istilah mutagen. Beberapa contoh mutagen yang umum dipakai adalah sinar gamma (mutagen fisika) dan etil metana sulfonat (mutagen kimia).

Jumat, 21 Oktober 2011

Detoks untuk Menghilangkan Jerawat

Jakarta, Meski tak mengancam jiwa, jerawat selalu dihindari karena sangat mengganggu penampilan dan bahkan kenyamanan. Untuk mengatasinya, detoks bisa jadi pilihan paling aman mengingat berbagai obat jerawat selalu memiliki efek samping.
Berbagai pengotor dari lingkungan maupun makanan yang dimakan sehari-hari adalah pemicu jerawat yang paling umum. Racun-racun kimia yang terhirup atau termakan bisa mengganggu metabolisme, yang akhirnya memicu munculnya jerawat.
Karena itu cara paling masuk akal untuk mengatasi jerawat yang dipicu oleh polusi dan pola makan yang tidak sehat adalah membuang racun-racun melalui detoksifikasi atau detoks. Caranya cukup mudah karena bisa dilakukan hanya dengan memodifikasi pola makan menjadi lebih sehat.
Berikut ini adalah panduan untuk melakukan detoks jerawat, seperti disampaikan oleh pakar bioteknologi asal India, Saptakee Sengupta, MSc dalam tulisannya yang dikutip dari Buzzle, Rabu (9/3/2011).
Menu diet yang dianjurkan:
1.       Awali hari dengan menu sarapan yang kaya serat untuk membersihkan kelebihan lemak dan kolesterol. Untuk minumannya pilih jus lemon dan air hangat, tambahkan sedikit madu jika dirasa perlu.
2.       Jangan lupa mengonsumsi buah segar tiap hari terutama anggur, jeruk bali, limun dan blewah.
3.       Penuhi kebutuhan antioksidan dari jus buah tanpa gula. Buah yang disarankan untuk dibuat jus antara lain acai-berry, cranberry dan blueberry.
4.       Lalapan dan sayur mentah merupakan sumber vitamin dan mineral yang tidak boleh dilewatkan. Untuk melengkapi makan siang, racik salad dari bayam, wortel, brokoli, timun, tomat, ubi jalar, kubis merah dan yoghurt asam.
5.       Untuk detoksifikasi maksimal, minum jus pahit yang terdiri dari campuran labu segar, buah bit, wortel, tomat dan lobak.
6.       Malam sebelum tidur, siapkan cemilan sehat yang diracik dari buah-buahan seperti apel, semangka, buah persik, plum, alpukat dan aprikot.
                                                                                                                                                          
Makanan yang harus dihindari:
1.    Makanan dan minuman manis harus dihindari karena mengandung gula sederhana yang bisa memperparah jerawat.
2.    Bagi yang punya alergi terhadap seafood, hindari udang, cumi-cumi, ikan laut dan sejenisnya.
3.    Kurangi, atau jika memungkinkan hindari makanan kaleng, olahan, awetan dan mengandung bumbu-bumbu artifisial (buatan) seperti Mono Sodium Glutamat (MSG).
4.    Hindari sebisa mungkin menggunakan minyak sayur, ganti dengan minyak zaitun jika memang diperlukan.
5.    Makanan berbasis tepung halus seperti gandum dan roti bisa memperparah jerawat.
6.    Batasi mentega, telur serta produk-produk berbahan susu seperti es krim, keju dan sejenisnya.
7.    Kurangi konsumsi daging terutama daging sapi, perbanyak makan sayuran.

sumber:  www.detikhealth.com

Suntikan Virus Rekayasa Dapat Membunuh Sel Kanker

Kanker dengan berbagai jenisnya, merupakan penyakit yang telah banyak merenggut nyawa penderitanya. Kini peneliti menggunakan rekayasa virus genetik untuk membunuh sel kanker.
Secara spesifik memang belum ada obat kanker yang benar-benar mampu menyembuhkan penyakit tersebut. Karena alasan tersebut, banyak peneliti yang terus mengembangkan pengobatan kanker.
Para peneliti dari Ottawa Hospital Research Institute, University of Ottawa dan perusahaan bioteknologi swasta, Jennerex menggunakan rekayasa virus genetik yang dapat selektif membunuh sel kanker pada manusia tanpa merugikan jaringan sehat, seperti dilansir dari VOANews, Rabu (7/9/2011).
Studi ini dianggap sebagai kemajuan baru dalam rekayasa genetika karena memungkinkan virus dengan desain khusus dapat ditargetkan pada sel kanker dan tumor. Virus tersebut dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara disuntikkan.
Terapi virus eksperimental diberikan melalui suntikan intravena tunggal dalam 5 kekuatan dosis untuk 23 pasien dengan berbagai kanker. Virus rekayasa tersebut diberi nama JX-954.
"Virus tersebut akan mereplikasi sendiri pada tumor pasien dan tidak mempengaruhi jaringan sehat pada tujuh dari delapan pasien dalam dua kelompok dosis tertinggi," kata para peneliti.
Diketahui 6 pasien dalam kelompok dosis tinggi mengalami penyusutan ukuran tumor atau menjadi stabil (tidak membesar lagi). Dalam studi ini tidak ada pasien yang mengalami efek samping yang berat. Namun, ada pasien yang mengalami efek samping ringan dengan gejala seperti flu yang berlangsung kurang dari satu hari.
Para peneliti mengatakan terapi virus seperti JX-954 terpisah dari pengobatan kanker lain. Virus JX-954 dapat disesuaikan dengan mudah untuk berbagai jenis kanker, dan hanya menyebabkan efek samping yang minimal. Kedua hal tersebut merupakan keunggulan pengobatan kanker dengan menggunakan virus JX-954.
Untuk memperkuat hasil penelitian ini perlu dilakukan studi lebih lanjut sehingga bisa mengembangkan generasi baru dalam pengobatan kanker. Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam journal Nature.

Terlalu Banyak Waktu Luang Tidak Baik untuk Kesehatan

Sedikit selingan nih mengenai kesehatan dan waktu luang. Selamat membaca...
             Biasanya stres lebih sering dialami oleh orang-orang yang sibuk dan tidak pernah punya waktu untuk berlibur. Namun pada remaja, terlalu banyak waktu luang juga bisa memberikan efek yang sama bagi kesehatan jiwa yakni menyebabkan stres.
Bagi kebanyakan orang, waktu luang adalah saat terbaik untuk 'me-time' alias bersantai dan memanjakan diri sendiri. Saat-saat seperti ini sangat penting untuk melepas penat, agar tidak stres memikirkan pekerjaan atau urusan keluarga dan pertemanan bagi yang masih sekolah.
Jika sama sekali tidak pernah meluangkan waktu untuk 'me-time' maka orang-orang yang terlalu sibuk akan mudah mengalami stres. Ketika kondisi mental dalam keadaan stres, kondisi fisik umumnya melemah sehingga tubuh sulit
menangkal infeksi dan mudah tertular penyakit.
Namun sebaliknya, terlalu banyak waktu luang ternyata efeknya tidak lebih bagus dibandingkan terlalu sibuk. Menurut penelitian para ahli dari University of Cincinnati di Ohio dan Baylor University di Texas, terlalu banyak waktu luang juga bisa memicu stres.
"Mana yang lebih menyedihkan, terlalu sedikit atau terlalu banyak waktu luang? Untuk bisa bahagia, paling bagus ambil tengah-tengahnya. Anak muda hanya butuh waktu luang dalam jumlah yang tepat," ungkap para peneliti seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (21/10/2011).
Bagi para remaja yang hidup di lingkungan materialistik (yang mengukur segalanya berdasarkan uang atau materi), maka waktu akan sangat berharga. Hidupnya akan selalu berpacu dengan waktu, sebab waktu yang terbuang tanpa melakukan apapun akan menjadi beban mental tersendiri.
Hasil penelitian ini memang tidak menyebutkan secara pasti jumlah ideal untuk waktu luang yang harus dimiliki para remaja. Meski begitu, waktu luang dikatakan cukup dan tidak berlebihan asal sudah bisa mengurangi efek samping dari kelelahan baik fisik maupun pikiran.

Sumber : www.detikhealth.com

Sejarah Perkembangan Bioteknologi

Tahun Perkembangan / Penemuan
1917 Karl Ereky memperkenalkan istilah bioteknologi
1943 Penisilin diproduksi dalam skala industri
1944 Avery, Mac Leod, Mc Carty mendemonstrasikan bahwa DNA adalah bahan genetik
1955 Watson & Crick menentukan struktur DNA
1961 Jurnal Biotechnology and Bioengineering ditetapkan
1961-1966 Seluruh sandi genetik terungkapkan
1970 Enzim restriksiendonuklease pertamakali diisolasi
1972 Khorana dan kawan-kawan berhasil mensintesa secara kimiawi seluruh gen tRNA
1973 Boyer dan Cohen memaparkan teknologi DNA rekombinan
1975 Kohler dan Milstein menjabarkan produksian tibodimonoklonal
1976 Perkembangan teknik-teknik untuk menentukan sekuen DNA
1978 Genetech menghasilkan insulin manusia dalam E.coli
1980 US Supreme Court:   Mikroorganisme hasil manipulasi dapat dipatenkan
1981 Untuk pertama kalinya automated DNA synthesizers dijual secara komersial
1981 Untuk pertama kalinya kit diagnostik berdasar antibodi disetujui untuk dipakai di Amerika Serikat
1982 Untuk pertama kalinya vaksin hewan hasil teknologi DNA rekombinan disetujui pemakaiannya di Eropa
1983 Plasmid Ti hasil rekayasa genetik dipakai untuk transformasi tanaman
1988 US Patent diberikan untuk mencit hasil rekayasa genetik sehingga rentan terhadap kanke (untuk penelitian tumor)
1988 Metode Polymerase Chain Reaction dipublikasi
1990 USA: Telah disetujui percobaan Terapi gen sel somatik pada manusia
1997 Kloning hewan (domba Dolly) dari sel dewasa (sel kambing)
2000 Pro dan kontra tanaman transgenik di Indonesia. Kapas transgenik ditanam di Sulawesi Selatan
2001 Konstruksi monyet transgenik (ANDi) yang mengandung gen GFP dari sejenis ubur-ubur

Kamis, 20 Oktober 2011

Bioteknologi Konvensional VS Bioteknologi Modern

Bioteknologi terbagi menjadi dua yaitu:
1. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.
2. Bioteknologi modern yaitu bioteknologi yang memanfaatkan konsep rekayasa genetika yang dilakukan dengan dilandasi prinsip ilmiah dan berdasarkan kajian yang mendalam. Beberapa penerapan bioteknologi modern yaitu antara lain rekayasa genetika, rekombinasi DNA, pembuatan vaksin, kultur jaringan, tanaman transgenik, dan sebagainya.

Warna-Warni dalam Ilmu Bioteknologi

Hhhmm.. Pasti pada penasaran nihh "Apa itu warna warni dalam ilmu bioteknologi?". Yah, pasti ada yang berpikir kalau ilmu bioteknologi itu seperti pelangi yang penuh warna. Tetapi warna-warni yang dimaksudkan dalam ilmu bioteknologi ini adalah cabang dari ilmu bioteknologi yang dapat diasosiasikan dengan warna. Menarik bukan???

Berikut ini adalah cabang ilmu bioteknologi yang diasosiasikan dengan warna:

Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis.Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.

Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.

Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).

Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.

Bagaimana? Menarik kan?Setiap warna dari bioteknologi tersebut memiliki aplikasi yang berbeda. Ayoo, cabang bioteknologi yang mana yang membuat kalian tertarik?

What is the meaning of Biotechnology?

BIOTEKNOLOGI
    Sebelum kalian membaca artikel-artikel mengenai bioteknologi lainnya, kalian tentunya harus mengenal dulu apa itu bioteknologi. 
     
     Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
   
     Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

     Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.

     Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.

     Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.