Jumat, 25 November 2011

Kopi Turunkan Risiko Kanker Endometrium

Kopi kini masuk dalam daftar minuman yang mendatangkan manfaat positif untuk kesehatan. Beberapa studi, meski berskla kecil, menyebutkan kopi bisa mengurangi risiko kanker. Dalam riset terbaru disebutkan konsumsi kopi dapat melindungi perempuan dari kanker endometrium (lapisan rahim). Temuan ini melibatkan lebih dari 67.000 relawan. Para peneliti menemukan bahwa perempuan yang minum lebih dari empat cangkir kopi sehari selama periode 26 tahun mempunyai risiko 25 persen lebih kecil mendapatkan kanker. Sedangkan pada perempuan yang minum 2-3 cangkir kopi sehari, memiliki risiko 7 persen lebih rendah mengidap kanker endometrium. "Temuan ini terlalu dini untuk membuat sebuah rekomendasi bahwa perempuan peminum kopi memiliki risiko lebih rendah terkena kanker endometrium," kata Dr Edward Giovannucci, profesor gizi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health. Giovannuci mengatakan bahwa kopi mengandung antioksidan lebih tinggi ketimbang buah dan sayuran. Namun, dia mengungkapkan bahwa temuan ini hanya melihat hubungan antara kopi dan penurunan risiko kanker endometrium. Bukan untuk membuktikan bahwa kopi sebagai pencegah kanker. Temuan ini diterbitkan pada journal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention. Giovannuci mengaku bahwa temuan ini bukanlah satu-satunya yang mengungkapkan tentang manfaat kopi bagi kesehatan. Ia menambahkan, kopi juga telah terbukti mampu melindungi seseorang dari penyakit diabetes. Sementara itu, menurut peneliti lain dari Harvard, Dr Rob van Dam, kopi telah dikaitkan dengan penurunan risiko depresi pada wanita serta beragam manfaat lainnya. Sumber : CBSNews

Senin, 14 November 2011

BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG PERTANIAN

Bioteknologi, jika digabungkan dengan pemahaman mendalam mengenai biologi molekular dan bersel, akan dapat memberi faedah kepada pengeluaran Pertanian dan makanan dalam pelbagai cara. Sebagai contoh:
-i) Bioteknologi dapat mengurangkan jumlah masa yang diperlukan untuk memperkenalkan sifat (gene) organisma yang dipilih dan diperlukan jika dibandingkan dengan pembiakan secara konvensional.
ii) Jangkamasa bertahun akan diambil untuk menguji dan memilih sifat-sifat yang diperlukan di dalam tanaman melalui pembiakan konvensional dan ujian tapak. Tetapi melalui bioteknologi, jangkamasa ujian ini dapat dikurangkan kepada beberapa bulan sahaja untuk ujian makmal dan pemilihan. Penanam dan pengguna akan memperolehi faedah dari pengurangan masa ini.
iii) Bioteknologi akan menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang dapat membekalkan pemakanan yang berkhasiat (seperti vitamin, mineral dan essential fatty acids) bagi ternakan dan mengembangkan pilihan nutrisi bagi pengguna.
1. Manipulasi Gene
Sesuatu gene yang mengawal sesuatu ciri yang dikehendaki dikenalpasti dan dipilih dari spesis yang lain.
Mengubah sesuatu gene yang sedia nya ada di sesuatu tumbuhan dan mewujudkan satu ‘allele’ baru.
2. Memasukkan Gene
Di makmal bioteknologi, gene yang dikenalpasti dimasukkan ke dalam sesuatu organisma dengan cara menggunakan ‘Agrobacterium tumefacians’ atau ‘Gene Gun’. Teknik-teknik itu dipanggil transformasi dan akan mewujudkan organisma transgenik.
3. Ciri-ciri tumbuhan transgenic yang dihasilkan dari bioteknologi adalah bergantung kepada sesuatu ciri yang telah dikenalpasti dan dipilih, diantaranya adalah seperti berikut:-
i) Rintangan kepada serangan perosak
ii) Rintangan kepada penyakit
iii) Rintangan kepada racun rumpai
iv) Toleransi kepada tanah masin/logam toksik
v) Meningkatkan kualiti
vi) Tahan kemarau
Populasi dunia (tahun 2007) diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2033. Di Asia, kebutuhan makanan diperkirakan akan melampaui persediaan pada tahun 2010. Hal ini merupakan tantangan yang amat besar bagi sistem pertanian.
Perangkat dan praktek pertanian tradisional sedang mendekati batas keefektifitasannya dalam meningkatkan produktifitas. Bersamaan dengan perkembangan negara, masyarakat membutuhkan makanan yang semakin banyak dan lebih baik. Tuntutan ini diperburuk oleh menciutnya lahan pertanian, meningkatnya upah buruh serta langkanya tenaga kerja pertanian.
Bioteknologi pertanian menawarkan satu cara lagi untuk meningkatkan kelangsungan lahan pertanian yang telah ada dan untuk meningkatkan kualitas pasokan pangan kita. Keuntungan potensial dari bioteknologi sangatlah banyak dan meliputi ketahanan terhadap hama tanaman, peningkatan hasil panen dan penurunan penggunaan pestisida kimiawi. Pengolahan makanan dan bahan makanan melalui bioteknologi menghasilkan aneka macam pangan dan bahan pangan hasil fermentasi yang digunakan secara luas.
Metode kultur jaringan merupakan salah satu dari pemanfaatan bioteknologi dalam pertanian, metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional. Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah: (1) Pembuatan media; (2) Inisiasi; (3) Sterilisasi; (4) Multiplikasi; (5) Pengakaran; (6) Aklimatisasi.
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.
Keunggulan inilah yang menarik bagi produsen bibit untuk mulai mengembangkan usaha kultur jaringan ini. Saat ini sudah terdapat beberapa tanaman kehutanan yang dikembangbiakkan dengan teknik kultur jaringan, antara lain adalah: jagung, durian, rambutan, jati, sengon, dll.
Bibit hasil kultur jaringan yang ditanam di beberapa areal menunjukkan pertumbuhan yang baik, bahkan jati hasil kultur jaringan yang sering disebut dengan jati emas dapat dipanen dalam jangka waktu yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan tanaman jati yang berasal dari benih generatif, terlepas dari kualitas kayunya yang belum teruji di Indonesia. Hal ini sangat menguntungkan pengusaha karena akan memperoleh hasil yang lebih cepat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan beberapa keuntungan dari kultur jaringan adalah:
(1) Pengadaan bibit tidak tergantung musim;
(2) Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak;
(3) Dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari satu mata tunas yang sudah respon dalam satu tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit);
(4) Bibit yang dihasilkan seragam;
(5) Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu);
(6) Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah;
(7) Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan lainnya.

Tempe Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Menopause merupakan proses alamiah pada wanita yang ditandai dengan penurunan fungsi ovarium yang mengakibatkan penurunan produksi estrogen. Berkurangnya estrogen ini membawa berbagai masalah, salah satunya meningkatnya risiko penyakit jantung.
Penurunan produksi estrogen menyebabkan gangguan metabolisme lemak darah sehingga akan memperburuk profil lipid darah dan oksidasi dalam tubuh sehingga perempuan rentan menderita penyakit jantung koroner.
Keterkaitan inilah yang mendorong Diah Mulyawati Utari melakukan penelitian studi doktoralnya pada Program Studi Gizi Manusia, Sekolah Pascasarjana (SPs) Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan mengusung khasiat tempe bagi wanita menopause.
Berikut paparannya. Lipid dalam tubuh mudah teroksidasi sehingga mengakibatkan terbentuknya peroksidasi lipid yang ditandai dengan peningkatan malondialdehyde (MDA). Tingginya kadar MDA dapat digunakan sebagai indikator radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas yang berlebih adalah faktor risiko penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker. Lipid khususnya dalam kolesterol-LDL (K-LDL) yang dikenal sebagai kolesterol jahat merupakan target utama oksidasi.
Terjadinya oksidasi pada K-LDL merupakan salah satu faktor utama penyumbatan pembuluh darah. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut diperlukan adanya antioksidan, salah satunya adalah antioksidan endogen yaitu superoksida dismutase (SOD) yang merupakan pertahanan pertama terhadap proses oksidasi di dalam tubuh.
Dikatakannya, dalam 10-12 tahun terakhir, penelitian tentang manfaat protein kedelai dan isoflavon semakin meningkat dan mendalam, dan membuktikan bahwa konsumsi kedelai tidak saja memperbaiki beberapa aspek kesehatan pada wanita menopause, tetapi juga memperbaiki kesehatan jantung.
Kita ketahui, tempe merupakan pangan tradisional yang sangat populer di Indonesia. Proses fermentasi membuat kadar asam amino, asam lemak, dan isoflavon pada tempe jauh lebih tinggi dibanding kedelai.
Dikatakannya, beberapa penelitian tentang intervensi tempe telah dilakukan di Indonesia, tetapi sejauh ini belum diketahui pengaruh tempe secara komprehensif terhadap profil lipid, SOD, MDA, dan LDL teroksidasi pada wanita menopause sebagai kelompok berisiko terserang penyakit jantung koroner. "Saya tertarik meneliti hal ini," ujarnya.
Penelitiannya dilakukan di Kota Bogor dengan jumlah total sampel 53 wanita menopause. Para wanita menopause ini diberikan 160 gram tempe setiap hari selama empat minggu.
Jumlah tersebut setara dengan empat potong tempe ukuran sedang. Tempe ini dikukus selama 10 menit kemudian dicampur dengan bumbu tertentu sehingga menjadi makanan siap santap.
Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah perempuan yang menopause alami, rentang menopause 1-5 tahun, salah satu dari profil lipid tidak normal, tidak sedang sakit atau punya riwayat penyakit degeneratif, tidak mengonsumsi obat dan suplemen, tidak menggunakan terapi estrogen, bukan penganut vegetarian, dan bersedia memenuhi peraturan selama penelitian. Sampel dijaring melalui pos pembinaan terpadu aktif yang ada di Kota Bogor.
Analisis pangan tempe menunjukkan bahwa kandungan asam amino tertinggi pada tempe adalah arginin dan asam lemak tertinggi adalah asam linoleat. Tempe juga kaya akan isoflavon dan kadarnya relatif dapat dipertahankan jika tempe diolah dengan pengukusan (bukan penggorengan).
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pemberian tempe sebanyak 160 gram setiap hari selama empat minggu dapat memperbaiki profil lipid yaitu menurunkan kadar kolesterol total, K-LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida. tempe ini juga dapat meningkatkan aktivitas enzim antioksidan SOD serta menurunkan MDA dan oksidasi pada LDL. Hasil penelitian ini secara bermakna menunjukkan bahwa tempe mempunyai kemampuan untuk menurunkan faktor risiko penyakit jantung koroner.
Dari penelitian ini, Diah menyarankan agar pemerintah meningkatkan sosialisasi tempe sebagai makanan yang mempunyai manfaat bagi kesehatan. Masyarakat disarankan untuk meningkatkan konsumsi tempe setiap hari secara terus-menerus, khususnya pada wanita menopause serta kelompok lain yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung koroner.
Diah juga berpesan, untuk mendapatkan efek maksimal bagi kesehatan, tempe sebaiknya diolah dengan cara dikukus dan menghindari pengolahan dengan cara menggoreng. Mengenai jumlah tempe yang dikonsumsi, Diah merekomendasikan sekitar 150-160 gram setiap hari atau setara dengan 3-4 potong tempe ukuran sedang.

8 Manfaat Kedelai Bagi Kesehatan

Kita sering mengatakan bahwa kedelai dapat menjadi pengganti daging bagi mereka yang tergolong vegetarian. Kedelai merupakan gudang nutrisi dan Anda bisa mendapatkan manfaat kesehatan dari sejumlah produk berbasis kedelai seperti susu kedelai, tahu, tauge, kacang, saus dan tepung.
Kedelai adalah jenis kacang-kacangan yang banyak terdapat di Asia Timur. Mereka diklasifikasikan sebagai biji minyak. Kedelai dianggap sebagai protein lengkap karena adanya jumlah asam amino esensial. Manfaat kedelai ditemukan pada negara-negara seperti China dan Jepang, di mana masyarakatnya lebih kecil terkena penyakit jantung, osteoporosis, kanker payudara dan kelenjar prostat.
Berikut sejumlah manfaat kesehatan yang dapat Anda peroleh dari kedelai :
1. Antioksidan
Kedelai mengandung senyawa yang disebut isoflavon, di mana bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan. Senyawa ini bertanggung jawab untuk memperbaiki sel dan mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh polusi, sinar matahari dan proses tubuh yang normal.
2. Mengurangi resiko penyakit jantung
Protein dan isoflavon hadir dalam kedelai, membantu dalam mengurangi kolesterol LDL (kolesterol "jahat") serta penurunan kemungkinan pembekuan darah. Hal ini pada gilirannya, mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Penelitian menunjukkan, konsumsi susu yang mengandung 25 gram protein kedelai selama sembilan minggu mengakibatkan penurunan 5% kolesterol LDL rata-rata.
3. Mencegah kanker
Isoflavon bertindak sebagai agen antikanker yang melawan sel-sel kanker. Melindungi tubuh dari kanker hormon seperti itu dari rahim, payudara dan prostat.
4. Membalikkan efek endometriosis
Kedelai membantu dalam menunda aksi estrogen alami tubuh, yang bertanggung jawab untuk mengurangi atau mencegah rasa sakit selama periode menstruasi (perdarahan berat) dan gejala lainnya pada wanita.
5. Mencegah osteoporosis
Protein kedelai membantu dalam penyerapan yang lebih baik kalsium dalam tulang. Isoflavon yang hadir dalam makanan kedelai berfungsi untuk memperlambat kehilangan tulang dan menghambat kerusakan tulang yang pada gilirannya mencegah osteoporosis.
6. Mengatasi gejala menopause
Kandungan isoflavon pada kedelai membantu untuk mengatur estrogen. Penelitian telah menemukan bahwa isoflavon kedelai dapat mengurangi rasa panas pada badan (hot flushes) pada wanita menopause.
7. Memberi efek baik untuk diabetes dan sakit ginjal
Protein dan serat yang larut dalam kedelai, mengatur kadar glukosa darah dan filtrasi ginjal, dengan demikian mengendalikan diabetes dan penyakit ginjal.
8. Menjaga berat badan
Kandungan serat yang tinggi pada kedelai sebagai alat untuk manajemen (mengatur) berat badan. Ini adalah indeks glisemik rendah (GI) makanan yang mengatur gula darah dan fluktuasi insulin. Sehingga dapat membantu mengontrol rasa lapar. Hal ini akan sangat membantu Anda dalam proses penurunan berat badan.

Perasaan Kesepian Bisa Ganggu Kualitas Tidur

Sungguh menyedihkan hidup dalam kesepian. Disamping kurangnya dukungan sosial, hasil penelitian menunjukkan bahwa kesepian juga mengganggu waktu istirahat malam. Para peneliti mengatakan bahwa kurangnya tidur merupakan salah satu cara perasaan kesepian dapat mempengaruhi kesehatan.
Peneliti dari Universitas Chicago membandingkan tingkat kesepian 95 orang dewasa di pedesaan South Dakota, AS dengan hasil pengukuran siklus tidurnya. Tidak ada individu yang terisolasi secara sosial, namun persepsinya tentang kesepian bervariasi.
Skor kesepian yang lebih tinggi berkaitan dengan tingginya tingkat tidur yang terputus di malam hari. Jumlah total tidur dan kantuk di siang hari tidak mempengaruhi.
"Bukan hanya karena individu yang sangat kesepian menjadi kurang tidur. Hubungan antara kesepian dan kegelisahan tidur terjadi pada berbagai keterkaitan yang dirasakan," kata pemimpin penulis Lianne Kurina, PhD, dari Departemen Ilmu Kesehatan di Universitas Chicago seperti dikutip dari medicalxpress.com, Selasa (1/11/2011).
"Kesepian berkaitan dengan efek buruk terhadap kesehatan. Kami ingin menjelajahi teori bahwa tidur dapat dipengaruhi oleh perasaan kesepian. Kami menemukan bahwa kesepian tidak mengubah jumlah total tidur individu, tapi membangunkan indvidu lebih sering sepanjang malam," ujarnya.
Temuan ini hampir sama dengan penelitian sebelumnya tahun 2002 yang diterbitkan oleh American Psychological Society yang membandingkan kesepian dengan kualitas tidur yang dilaporkan oleh siswa. Para siswa yang merasa kesepian lebih sering terganggu tidurnya di malam hari.
Kesamaan antara kajian ini membantu menunjukkan bahwa kesepian dan isolasi sosial adalah dua konsep yang berbeda. Peneliti berpendapat bahwa kesepian mencerminkan isolasi sosial yang dirasakan atau perasaan menjadi orang buangan, yaitu kesenjangan antara hubungan yang diinginkan dengan hubungan sosial sebenarnya yang sering terasa menyakitkan.
"Kita semua nampaknya bergantung pada perasaan aman dalam lingkungan sosial untuk dapat tidur nyenyak. Hasil dari penelitian ini bisa memberi pemahaman yang lebih jauh mengenai bagaimana faktor-faktor sosial dan psikologis mempengaruhi kesehatan," pungkas Kurina.

Bahagia = Peluang Hidup

Berbahagialah dalam hidup yang singkat ini. Begitu sering ungkapan itu terdengar. Nyatanya memang orang yang merasa berbahagia meski kondisinya biasa saja punya peluang hidup yang lebih lama.
Studi di Inggris mengungkapkan orangtua yang mengatakan hidupnya bahagia bahkan hanya untuk sementara waktu, memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk meninggal selama periode 5 tahun.
Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa orangtua yang merasa bahagia memiliki risiko 35 persen lebih rendah mengalami kematian selama studi daripada mereka yang paling bahagia.
Studi tersebut telah diikuti lebih dari 3.850 orang di Inggris yang berusia 52-79 tahun dan dilakukan selama 5 tahun. Studi tersebut termasuk studi terpanjang di Inggris yang meneliti mengenai penuaan.
"Kebahagiaan sesaat mungkin berhubungan dengan proses biologis atau faktor-faktor perilaku lain yang dapat menjelaskan kemungkinan kelangsungan hidup meningkat. Bagaimanapun hasil studi tersebut menekankan pentingnya kesejahteraan emosional bagi orangtua," kata peneliti studi Andrew Steptoe, direktur Division of Population Health at University College London seperti dilansir dari MSNHealth, Selasa (1/11/2011).
Para peneliti berpikir mengenai kebahagiaan yang memiliki hubungan dengan kesehatan. Namun tantangannya adalah mencari tahu mekanisme tertentu yang bekerja. Apakah penyakit akan membuat seseorang merasa kurang bahagia. Atau apakah kebahagiaan melindungi orang terhadap suatu penyakit.
"Penelitian tersebut mengamati tentang kedua kemungkinan tersebut," kata Steptoe.
Para peneliti mengakui beberapa keterbatasan studi mereka. Bahwa studi tersebut tidak memandang kematian secara keseluruhan dan tidak mengamati penyebab kematian spesifik seperti kanker. Para peneliti juga tidak menilai faktor-faktor risiko individu seperti obesitas.
"Meskipun studi tersebut tidak membuktikan kebahagiaan yang mengarah pada umur yang lebih panjang, namun dapat diketahui bahwa dengan meningkatkan emosi positif dalam kehidupan sehari-hari, mungkin dapat mempunyai efek positif terhadap umur yang lebih panjang," kata Sonja Lyubomirsky, seorang profesor psikologi dari University of California, Riverside. Hasil studi tersebut telah dilaporkan dalam Prosiding National Academy of Sciences.

Ssttt.. Menguap Bikin Sehat, Lho

Menguap dengan mulut terbuka lebar di tengah suasana formal memang terkesan kurang sopan. Selain tanda kelelahan, bosan atau mengantuk, sebenarnya menguap punya manfaat positif bagi kesehatan.
Ahli neuroscientis, Andrew Newberg, Direktur The Center for Spirituality and the Mind dari Universitas of Pennsylvania, mengatakan, menguap merupakan salah satu rahasia kesehatan.
"Kalau Anda ingin punya otak yang sehat, sangat penting untuk menguap," katanya.
Menguap, menurut Newberg akan menstimulasi irama saraf di bagian tertentu di otak dan mengatur temperatur otak dan metabolisme. Seluruh fungsi ini akan meningkatkan kontrol otot, meningkatkan sensualitas, bahkan mengatasi jet lag. Karena itu dia menyarankan agar kita menguap setidaknya 10 kali setiap hari.
Selain memberi dampak positif bagi otak, menguap juga membuat tubuh jadi lebih rileks. "Menguap lebih efektif dari meditasi untuk meningkatkan fungsi kongnitif," kata Newberg.
Penelitian juga menunjukkan menguap akan merangsang bagian otak yang berfungsi pada rasa empati dan kepedulian sosial.
Menguap juga membantu mengatur jam biologis tubuh. Saat kita sedang lelah, menguap merupakan sinyal agar kita segera beristirahat atau tidur.
Menguap selama ini lebih dikaitkan dengan mengantuk atau perasaan bosan. Namun penelitian terbaru berhasil mengungkap bahwa menguap bermanfaat untuk kesehatan karena bertujuan untuk mendinginkan otak.
Para ilmuwan dari Princenton University menemukan menguap lebar membantu mengatur temperatur otak dan mencegah pemanasan yang berlebihan. Menurut mereka efek pendinginan itu didapatkan dari pertukaran panas dengan udara yang lebih dingin yang masuk selama proses menguap.
Dalam penelitiannya profesor Andrew Gallup mengamati 80 pejalan kaki secara acak saat musim dingin dan merekam ekspresi mereka saat menguap. Hal yang sama dilakukan di musim panas. Ternyata di musim dingin separuh partisipan menguap, sementara hanya seperempatnya yang menguap di musim panas.
Ia menjelaskan, mekanisme pertukaran panas di otak tidak terjadi ketika suhu lingkungan juga panas, sehingga kita jadi lebih jarang menguap karena memang tidak banyak manfaatnya bagi otak.
"Hampir 40 persen partisipan, baik saat musim panas dan musim dingin, menguap pada lima menit pertama mereka berada di luar ruangan. Tetapi prosentase menguap di musim panas berkurang 10 persen," katanya.
Ilmu pengetahuan telah berusaha mengungkap tujuan di balik menguap. Sebagian ahli menyebutkan saat kita sedang mengantuk atau bosan, kita bernapas lebih sedikit. Hal itu terjadi karena tubuh kekurangan oksigen, dengan menguap aliran oksigen menjadi lancar kembali.